Senin, 13 Juli 2009

Install Windows Vista pada PC tanpa media DVD

Cara ini sangat efektif mengingat banyaknya Sistem Operasi bajakan yang didistribusikan dalam format .ISO banyak beredar di internet.

Pengguna yang tidak ingin membakar file iso tersebut ke dalam media DVD dapat menggunakan cara ini. Bagi yang tidak memiliki DVD-ROM atau belum membelinya, cara ini juga bisa digunakan.

Software yang akan digunakan adalah Daemon Tools yang bisa didownload secara gratis melalui link ini, sedikit pengetahuan mengenai proses installasi Windows Vista.

Langkah-langkah:

  1. Install Virtual CD/DVD, bisa gunakan Daemon Tools, ke sistem operasi yang telah ada.
  2. Mount Image ISO DVD installasi Windows Vista menggunakan Virtual CD/DVD.
  3. Kopi semua file yang terdapat dalam Virtual CD/DVD ke lokasi lain. Contoh ke “D:\WindowsVista“.
  4. Kopi folder bootmgr dari “D:\WindowsVista” ke direktori root pada drive system. Biasanya ke C:\. Kopi D:\WindowsVista\boot\boot.sdi ke folder yang sama dalam C:\boot, kemudian kopi file bootsect.exe dari folder D:\WindowsVista\boot ke drive C:\.
  5. Buat folder baru di drive C:\ dengan nama “sources”
  6. Kopi file boot.win dari folder D:\WindowsVista\sources ke folder sources di drive C:\ yang baru dibuat tadi.
  7. Buka Command prompt sebagai Administrator
  8. Jalankan perintah berikut (dalam hal ini kita akan menggunakan drive C sebagai drive system)

    C:\bootsect.exe /nt60 C:

    Akan muncul popup “The command completed successfully

  9. Ganti label dari drive partisi boot sistem ke nama yang mudah diingat, contoh BCDW, menggunakan perintah label:

    label c: BCDW

  10. Restart Komputer
  11. Saat komputer boot, tampilan installasi akan terlihat, tunggu beberapa saat sampai proses loading selesai.
  12. Pilih bahasa dan layout keyboard yang diinginkan kemudian klik next.
  13. Pada tampilan berikutnya jangan mengklik tombol “Install Now” tetapi pilih “Repair My Computer” di bagian kiri bawah.
  14. Akan tampil pilihan recovery system. Pilih Command Promp untuk membuka jendela DOS.
  15. Jalankan perintah format berikut untuk memformat partisi:

    format c: /q

    Perintah /q artinya melakukan quick format. Jika sebelumnya filesystem dari partisi adalah FAT32, gunakan perintah format c: /q /fs:ntfs untuk merubah filesystem ke NTFS selama proses format. Sebelum proses format dilakukan, kita akan diminta untuk menentukan label dari partisi yang akan diformat, masukkan BCDW.

  16. Setelah proses format selesai, jalankan file setup.exe yang terdapat dalam folder D:\WindowsVista\setup.exe dengan mengetikkan perintah:

    d:\WindowsVista\setup.exe

  17. Lanjutkan proses installasi seperti biasa.
Selesai.

Sumber : http://www.idfreelance.net/

Kamis, 02 Juli 2009

Apache Web Server on Slackware Linux

Anda tidak ingin membuat Web server sendiri ? Menjalankan isi situs yang berada pada komputer Anda dirumah ? Atau 'mendeploy' server di data center ?

Jika Anda melihat situs ini, berarti browser Anda berhubungan langsung dengan program Apache server yang bertugas agar halaman situs ini dapat ditampilkan pada browser Anda.

Slackware mengusung Apache HTTPD server pada paketnya.

Pada Slackware versi 11, Apache yang digunakan adalah versi 1.3.37 Sedang pada Slackware versi 12 Apache yang digunakan versi 2.2.4 Pada intinya cara konfigurasi kedua jenis web server hampir sama. Ala teks mode Hehehe

Httpd pada Slackware 12 memberikan banyak contoh file konfigurasi apache. Mulai dari virtual
host, ssl, dan lain sebagainya. Peletakan dokument root pada Slackware 12 adalah pada direktory /srv tetapi tetap ter-link dengan direktory /www seperti pada slackware 11.

Apa beda Apache versi 1.3.37 dengan 2.2.X ? Secara internal proses "fork" kedua versi beda. Oops ! Tidak tepat untuk membahas hal tersebut disini.

Lalui 15 Menit pertama, kemudian melangkah ke virtual host, terus ke GOOnline, dan seterusnya. Semua terserah Anda :)

Bagian ini dirancang agar Anda dapat menjalankan Apache Kurang dari 15 menit :) Siapkan secangkir Kopi untuk menemani.

Oke ! Aktifkan apache di slackware :

root@darkstar~#chmod 755 /etc/rc.d/rc.httpd

Oh ! Apache baru akan aktif jika Anda merebot komputer Anda. Jadi instruksi diatas akan
mengaktifkan apache setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis. Tidak perlu reboot :)

root@darkstar~# /usr/sbin/apachectl -k start

instruksi di atas akan menjalankan apache saat itu juga. Mungkin Anda akan menerima peringatan seperti ini :

httpd: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.0.1 for ServerName

Tidak apa2 karena kita belum memulai yang sesungguhnya :)

Buka browser favorit Anda, dan ketikkan http://localhost Seharusnya Anda sudah mendapat Salam hangat dari Apache.

Jadi ingat2 instruksi dasar Apache :
/usr/sbin/apachectl -k start untuk men-start apache
/usr/sbin/apachectl -k restart untuk merestart apache
/usr/sbin/apachectl -k stop instruksi untuk men-stop apache
/usr/sbin/apachectl configtest Tes dulu konfigurasi baru

Tentunya instruksi diatas dilakukan sebagai root.Anjuran saya, sebaiknya Anda tidak melangkah ketahap selanjutnya jika Anda belum mendapatkan Salam Hangatdari Apache.

Selanjutnya : Konfigurasi httpd.conf.

File konfigurasi terletak di /etc/apache/httpd.conf (Slackware 11) dan di /etc/httpd/httpd.conf untuk Slackware 12.

Berbeda dengan Slackware 11, file konfigurasi utama Apache Httpd 2.2.x pada Slackware 12
menggunakan sistem include file konfigurasi lain.(terletak di /etc/httpd/extra ).

Buka file konfigurasi tersebut dengan teks editor favorit Anda.

Bagian dasar yang perlu dicermati:

Slackware 11 (Apache 1.3.37) :


Server Admin :

ServerAdmin root@tree.slackware.lan
(e-mail baris di atas ganti dengan e-mail Anda).
Contoh :
ServerAdmin mic@xdeira.com

Server Name :
#ServerName www.example.com
(Baris diatas ganti dengan situs Anda jika web server Anda online)
Contoh :
ServerName xdeira.com
(Tapi jika ingin berjalan di localhost saja, maka biarkan tanda # tetap Ada.)

Document Root :
DocumentRoot "/var/www/htdocs"
(Ganti dengan folder pilihan Anda)
Contoh :
DocumentRoot “/var/www/public_html”
atau
DocumentRoot “/home/mic/public_html”

Directory :

(Ganti dengan direktori Anda)
Contoh :

Options Indexes FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all

atau

Options Indexes FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all


Index :
DirectoryIndex index.html
(Tambahkan direktori index yang Anda inginkan. Misal agar apache dapat menjalankan .php)
DirectoryIndex index.html index.php

Slackware 12 (Httpd 2.2.4) :


Server Admin :
ServerAdmin you@example.com
(e-mail baris di atas ganti dengan e-mail Anda).
Contoh :
ServerAdmin michaelx@slackerbox.com

Server Name :
#ServerName www.example.com
(Baris diatas ganti dengan situs Anda jika web server Anda online)
Contoh :
ServerName slackerbox.com
(Tapi jika ingin berjalan di localhost saja, maka ganti dengan localhost:80.)

Document Root :
DocumentRoot "/srv/httpd/htdocs"
(Ganti dengan folder pilihan Anda)
Contoh :
DocumentRoot “/srv/httpd/public_html”
atau
DocumentRoot “/home/mic/public_html”

Directory :
Sama dengan DocumentRoot, ganti dengan direktori Anda

Options Indexes FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all


Index :

DirectoryIndex index.html
(Tambahkan direktori index yang Anda inginkan. Misal agar apache dapat menjalankan .php)
DirectoryIndex index.html index.php

Include mod_php :

Agar halaman .php dapat jalan, Cari baris #Include
/etc/httpd/mod_php.conf (di bagian bawah ). Hilangkan tanda # baris diatas

Oke ! restart Apache Server agar menjalankan konfigurasi baru.

Catatan :
Anda dapat mengecek hasil 'oprekan' httpd.conf (apa syntaks sudah bener, atau Anda melakukan kesalahan konfigurasi pada httpd.conf) dengan mengetikan instruksi :

#/usr/sbin/apachectl configtest.

Jika Oke, maka Apache akan memberikan komentar : Syntax OK

root@mic:/home/mic# apachectl configtest
Syntax OK

User dan grup pada Apache 1.3.37 adalah nobody . Sedang pada Httpd 2.2.x user maupun group adalah apache

Buat direktory dulu (jika Anda ingin meletakkan data situs pada tempat tertentu) baru menulisnya di konfigurasi Apache. Maksud saya, apache tidak akan membuatkan Anda direktory otomatis.

Jika menjalankan local jaringan, Anda dapat mengabaikan nama domain. Jika tidak order domain dulu.

Minta kopi dunk ! Punya saya habis :P

Bersambung...


sumber : http://ict-majene.web.id

Rabu, 01 Juli 2009

MySQL Server di Linux Slackware

MySQL adalah salah satu produk atau aplikasi database yang bersifat Open Source yang disertakan dalam paket resmi Slackware. Mengapa dipilih MySQL? Salah satu faktornya adalah masalah kesederhanaannya, yang sesuai dengan salah satu prinsip utama dari distribusi Slackware. Selain sebagai aplikasi database yang sifatnya independen, MySQL juga sering digunakan oleh aplikasi lain untuk menyediakan fitur-fitur tambahan. Hal ini dimungkinkan, karena MySQL AB menyediakan API yang dapat digunakan oleh pihak eksternal.

Pada versi Slackware 12.0, versi MySQL yang disertakan adalah versi 5.0.37, sedangkan pada versi -Current sampai dengan saat penulisan artikel ini, versi MySQL yang ada sudah sampai 5.0.45. Untuk melihat perubahan yang terjadi pada setiap versinya, Anda bisa melihat pada situs resmi MySQL.

Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari cara installasi MySQL serta konfigurasi dasarnya.
Ikuti terus ....

Installasi MySQL

Paket MySQL yang terdapat dalam CD instalasi Slackware 12 adalah mysql-5.0.37-i486-1.

Untuk menginstall paket MySQL, kita cukup menjalankan perintah installpkg mysql-5.0.37-i486-1.tgz

Dengan catatan, aplikasi MySQL ini sudah disalin pada direktori yang sama atau Anda berada
pada direktori tempat paket MySQL ini diletakkan. Pada CD/DVD, paket ini berada pada direktori ap/

Proses mengaktifkan database server ini kurang lebih sebagai berikut :
  1. Pastikan MySQL telah terinstall di sistem kita.
    root@ecsA530:~# ls /var/log/packages/ | grep mysql mysql-5.0.37-i486-1
    root@ecsA530:~#

    Jika ada output mysql-5.0.37-i486-1, maka MySQL telah terinstall dan langkah selanjutnya hanya mengkonfigurasi dan menjalankannya.

  2. Buat direktori data dan table system dari MySQL. Pada langkah ini, terdapat 2 cara yang dapat ditempuh, yaitu dengan menggunakan root, atau menggunakan user mysql. Berikut caranya:
    root@ecsA530:~# mysql_install_db

    atau

    root@ecsA530:~# su mysql
    root@ecsA530:~# mysql_install_db

  3. Ubah owner dari direktori data MySQL ke user dan group "mysql". Untuk jaga-jaga, kita bisa ganti permissionnya juga
    root@ecsA530:~# chown -R mysql.mysql /var/lib/mysql/
    root@ecsA530:~# chmod -R 755 /var/lib/mysql/

  4. Jalankan MySQL dengan mengeksekusi init script-nya. Sebelumnya pastikan bahwa permission dari init script tersebut sudah executable.
    root@ecsA530:~# chmod +x /etc/rc.d/rc.mysqld
    root@ecsA530:~# /etc/rc.d/rc.mysqld start

  5. Buat password MySQL untuk user root. untuk contoh password root MySQL = serverku
    root@ecsA530:~# mysqladmin -u root password 'serverku'

  6. Silahkan akses MySQL server.
    root@ecsA530:~# mysql -p
    Enter password:

    Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g. Your MySQL connection id is 3 Server version: 5.0.37 Source distribution

    Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the buffer.
    mysql>
sampai pada tahap ini, MySQL server telah siap kita gunakan

sumber: http://ict-majene.web.id